Selasa, 12 Agustus 2008

:Yang Ter¬_marginal_Kan !?

:Yang Ter¬_marginal_Kan !?

Bintang menari dalam bayang mu, bintang pagi.
Alun seruling merayap dari rumpun bambu, memecah sunyi.
Lagu syahdu, anak perawan hilang raga diculik Rahwana raja.
Oooo… semua mencari, laksana fajar merayap dari timur raya.

Ragamu teronggok, dalam ceceran lembar koran.
Bekas persetubuhanmu semalam, lalu kembali sepi.
Huruf-huruf tak lagi terbaca, hampa makna.
Gairah hanya lembar kosong, halaman kotor sampah.

Kemudian hadir kesunyian namun penuh pemberontakan.
Kau ! Menjelma dalam bungkus nasi ponggol setan, di pantura.
Raga terbelah, separuh menutupi cahaya bulan.
Terang dan gelap, kita merapat menarik gelombang samudra.

Pelacur kecil, melacur untuk jadi dewasa.
Mengharap bulan datang, menanti Hanoman jadi raja.
Kau ! Terbang dari lipatan terakhir, membawa duka.
Ironi berdiri di atas kaki sendiri, enyah kau Jahanam Penguasa !

Tegal, 15 Maret 2008
Oleh: Wowo Hady Pamungkas

:untuk June

:untuk June

Langit senja itulah jingga
Mempesonakan mata, di mayapada
dari lelah yang terbakar siang surya

May, kau mengajaku bangkit
Lalu berteriak, bisa!
bolehkah aku bertanya, kita hendak kemana?

kepada Cinta aku menghadap
Yang menggerakan waktu
Yang menjadikan, maka jadilah!

aku menghampirimu, June
Dengan Cinta…
Karena May begitu sombong

Satu abad kita saling menunggu
Harap tinggal harap, namun Cinta selalu kusimpan untuk mu
Dihatiku, banyak Doa untuk mu June.

Kita akan terus melangkah, meski dibawah cambuk para penipu, yang rakus
Biarlah June, biar kita seperti ini, bermandi peluh, memungut sisa-sisa makan mereka
Karena esok kita akan bergandeng, mengambil hak kita. Lalu kita teriak BISA!

aku tak takut moncong senjata June, yang dibeli dari cucuran keringat kita.
aku tak takut June, aku tak takut badan tegap mereka, yang makan dari Doa dan air mata kita.

aku takut June, aku takut menjadi penipu, menjadi rakus, mencuri di rumah sendiri, aku takut June, aku takut, aku takut kehilangan Cinta, aku takut kehilangan Doa, aku takut, tak bisa menjaga apa yang dititipkan- Nya.

-whp-
Tegal, 26 Mei 2008

Sate Blengong

Sate Blengong

Makan sate
Daging ditusuk-tusuk
Rempah meruah dalam kuah
Kupat sayur.
E e e sendawa
Perut kerontang jadi kenyang
Teh wangi campur melati, direguk
Uenak tenan.

Alun-alun Brebes, 27-02-08

Rindu

Rindu

Yang ditunggu tak kunjung datang
Yang datang tak kunjung pulang
Yang pulang melantun dendang
Yang dendang menari riang
Yang riang hatinya bimbang
Yang bimbang akankah tenang?

Whp
Tegal, 2008

Perjalanan Demokrasi ?

Perjalanan Demokrasi ?

Kau ilusi, bagi si Lusi yang di kejar pentungan,
di simpang lima.
Kau anarkhi, bagi si Juki yang kalah, lalu marah.
Kau senjata, bagi si Kaya yang rakus berkuasa.
Kau mimpi, bagi si Warmin yang miskin, ingin kawin.
Kau sejati, bagi si Jurdil yang jujur dan adil.
Kau puisi, bagi ilusi, bagi anarkhi, bagi senjata,
bagi mimpi, bagi sejati, bagi kau demokrasi.


Whp
Tegal, 06-05-2008

Orang Gila Indonesia

Orang Gila Indonesia

Aku memang edan
Rambutku awut-awutan
Bajuku compang-camping penuh kotoran
Hobiku ngomong sendiri sepanjang jalan

Aku malas mandi
Hanya demi harga diri
Sebagai orang gila Indonesia sejati

Bolehkah aku bertanya?
Adakah yang mau seperti diriku, gila!
Tak punya apa-apa.

Ataukah ada yang ingin menanyakan,
Kenapa jadi edan?
Karena kemaluan, karena kemuliaan, karena kejujuran.
Aku ! aku ini memang edan.

Whp
Tegal, 06 – 05 – 08

Virus Money

Virus Money

Namanya juga uang
Menjijikan tapi dicari orang
Lho, Lho, Lho … kenapa menjijikan?
Lha ia, wong dipegang banyak tangan.

Hayo… siapa yang ga mau uang?
Presiden, anggota dewan, pejabat, pns, tni, polri, petani, buruh, gelandangan,
preman, PSK, TKI, penipu, pengkhotbah, semua butuh uang.
Benar tidak? kalau ada yang ga butuh, ayo… acungkan tangan.

Kamu, ya kamu yang pake dasi !
Apa ? tidak butuh uang.
Tapi kenapa sogok sana sogok sini.
Demi membudayakan korupsi.

Semua itu demi uang kan?
Kerja keras demi uang!
Uang itu menjijikan, kotor, kok masih saja diperebutkan.

Si Parti habis ngupil pegang uang
Si Joko dikandang kerbau pegang uang
Si Jahal beli Memey di gang sempit pake uang

Hati-hati dengan uang!
Apa…? Ada yang mau cuci uang,
mana, mana, ia kan bang?


whp
Tegal, 9 Mei 2008