Selasa, 12 Agustus 2008

Perjalanan Demokrasi ?

Perjalanan Demokrasi ?

Kau ilusi, bagi si Lusi yang di kejar pentungan,
di simpang lima.
Kau anarkhi, bagi si Juki yang kalah, lalu marah.
Kau senjata, bagi si Kaya yang rakus berkuasa.
Kau mimpi, bagi si Warmin yang miskin, ingin kawin.
Kau sejati, bagi si Jurdil yang jujur dan adil.
Kau puisi, bagi ilusi, bagi anarkhi, bagi senjata,
bagi mimpi, bagi sejati, bagi kau demokrasi.


Whp
Tegal, 06-05-2008

Tidak ada komentar: